Rabu, 29 Juni 2011

STRATEGI OPERASI GLIBAL

A. MODEL STRATEGI
Pada umumnya perusahaan yang bergerak di sektor barang maupun sektor jasa menginginkan untuk dapat mencapai tujuan nya secara efektif dan efisien sehingga membutuhkan strategi yang akan diimplementasikan.
 Strategi operasi adalah suatu fungsi yang menetapkan keseluruhan arah atau daya dorong untuk mengambil keputusan. Visi ini harus diintegrasikan dengan strategi bisnis, dan seringkali,tetapi tidak selalu direfleksikan dalam perencanaan formal. Strategi operasi seharusnya menghasilkan suatu pola pengambilan keputusan operasi yang konsisten dan suatu keunggulan bersaing bagi perusahaan.
Analisis Eksternal meliputi analisa mengenai kebutuhan konsumen, teknologi baru, perubahan social, perubahan ekonomi, persaingan, perubahan undang-undang, peruban politik dan factor lainnya di luar perusahaan yang berdamapak terhadap perusahaan secara langsung maupun tidak langsung.
Analisis Internal meliputi analisa tentang berbagai input yang digunakan perusahaan seperti bahan baku, overhead, tenaga kerja, manajemen serta kondisi di dalam perusahaan yang bersangkutan.

B. ISU DALAM STRATEGI
Langkah selanjutnya yang sebaiknya dilakukan perusahaan setelah menentukan misi dan mengembangkan serta menetapkan strataegi yang tepat bagi perusahaan maka manajer operasional sebaiknya mempertimbangkan beberapa hal diantaranya adalah:
1. Penelitian
Beberapa hasil penelitian yang telah banyak dilakukan dapat menjadi referensi bagi perusahaan sehingga dapat dijadikan sebagai acuan untuk mengambil keputusan yang tepat. Adapun contohnya seperti penelitian tentang PIMS (Profit Impact of Market Strategy) yang menggunakan 100 data dari 3.000 organisasi terkait menggunakan ROI (Return On Invesment) yang tinggi , diantaranya memberikan dampak pada keputusan manajemen operasional yaitu:
a. Kualitas produk tinggi relatif terhadap persaingan.
b. Penggunaan kapasitas yang tinggi.
c. Efisiensi operasi tinggi.
d. Intensitas investasi rendah
e. Biaya langsung per unit yang rendah.
Penelitian lain adalah gabungan 248 bisnis yang diminta mengevaluasi 32 kategori untuk mendapatkan keunggulan kompetitif yang terus menerus, maka 28 % kategori yang terpilih adalah manajemen operasional.

C. PENGEMBANGAN DAN IMPLEMENTASI STRATEGI
Tidak ada satupun perusahaan yang dapat melaksanakan segala sesuatunya dengan sangat baik. Oleh karenanya pada saat mengembangkan dan mengimplementasikan strategi, manajer operasional harus dapat memastikan tugas apa saja yang harus dilakukan sehingga keberhasilan dapat tercapai. Unsur apa saja yang mempunyai kemungkinan paling besar untuk gagal, bagian mana yang membutuhkan perhatian lebih dari sumber daya yang ada di perusahaan. Dengan demikian dapat dikemukan beberapa tahapan yang perlu dilakukan dalam mengembangkan dan mengimplementasikan strategi yaitu:
1. Identifikasi Faktor Kunci Sukses
Diartikan sebagai seluruh aktifitas yang menjadikan perusahaan mempunyai keunggulan bersaing, faktor ini mementukan keberhasilan dan kegagalan organisasi. Organisasi yang mampu mengenali dan memanfaatkan faktor kunci sukses untuk memna\bangun kemampuan unik yang dipunyaikemungkinan besar akan dapat meraih keunggulan bersaing.Faktor kunci sukses dapat dikenali melalui identifikasi:
- kekuatan atau hal-hal yang merupakan sisi positif di perusahaan
- kelemahan atau hal-hal yang merupakan sisi negatif di perusahaan.
- peluang yang kemungkinan masih terbuka bagi perusahaan
- ancaman yang kemungkinan harus dihadapi perusahaan
Setelah itu hasil identifikasi tersebut dianalisa atau dikenal dengan istilah analisa SWOT (Strength Weaknesess Opportunity Threath) . Dengan analisis tersebut perusahaan dapat memposisikan diri untuk mendapatkan keunggulan bersaing misalnya memiliki kemampuan mendisain produk yang baik, atau kemampuan menentukan lokasi yang tepat untuk kegiatan operasionalnya.
2. Membangun organisasi
Langkah selanjutnya yang harus dilakukan manajer operasional adalah melakukan:a. Pengenalan strategi dan faktor kunci sukses.
b. Pengelompokkan kegiatan yang diperlukan dalam struktur organisasi.
c. Pengisian tenaga kerja yang akan melakukan pekerjaa
d. Koordinasi dengan bawahan untuk menyusun rencana, anggaran, dan
program yang sesuai dengan strategi agar misi tercapai.
3. Menyelaraskan manajemen operasional dengan kegiatan lain
Keberhasilan strategi manajemen operasional sabgat tergantung pada keterpaduan dengan bagian lain seperti fungsi pemasaran, keuangan, sistem informasi, dan sumber daya manusia. Contoh yang bisa dikemukanan adalah pada penetapan jadwal dalam dunia penerbangan yang sangat ditentukan oleh pola perjalanan penumpang yang gampang sekali berubah pada saat musim libur berbeda dengan hari biasa, sehingga dalam hal ini manajemen operasional vbisa merupakan fungsi pemasaran. Oleh karena itu perubahan yang terjadi dalam proses operasional akan berdampak pada kegiatan dalam fungsi lainnya.

1 komentar: